Sabtu, 23 Juli 2016

Jumat, 15 Juli 2016 (Hari Kedua)

Halo! Dan saya masih bertahan disini. Oke, pengalaman hari kedua di Mangkon, setelah berdesak-desakan di posko kecil nan imut.
Hari kedua dimulai dengan bersilaturahmi keliling desa Mangkon. Pagi ini dimulai pukul 6.00wib di deket-deket posko.
Kemudian tim dibagi menjadi dua ada yang ke utara dan yang selatan. Karena keterbatasan bahasa sehingga harus ada orang maduranya agar lebih mudah berkomunikasi, sebab sebagian masyarakat Mangkon tidak paham berBahasa.
Oke, saya ikut tim bagian selatan. Tim ini dimulai dari rumah polindes meskipun jauh jaraknya namun jadi tujuan pertama sebab sepii banget ini desa. Polindes ini dihuni oleh bidan yang juga bekerja di puskesmas arosbaya yang baru setahun kerja di Mangkon. Selain bidang ini tidak ada lagi tim kesehatan disini.
Dari bebearapa rumah tim hanya mengunjungi empat rumah saja 😂 (ya tau sendirilah alasannya)
Oke biar mengelilingi satu desa di bagian selatan jadi tim selatan masuk masuk gang kecil masuk lagi lewat sawah lewat lembah lewat apalah apalah 😂
Daaaan akhirnya tersesat. Setelah bertanya ternyata sudah sampai di desa sebelah "Berbeluk"  waduuh 😂
Dan alhirnya harus lwat persawahan lagi untuk sampai ke Mangkon 😂
Oke itu saja cerita menarik di hari kedua (Semangat)

Senin, 18 Juli 2016

Kamis, 14 Juli 2016 (Hari Pertama)

Welcome to desa Mangkon Arosbaya Bangkalan. Yeee. Kedapatan di desa arosbaya sekitar 12km dari Bangkalan. Rutenya kalo dari Bangkalan kota terus aja ke arah utara ntar ketemu sama pertigaan lampu merah belok kanan yaa, udah itu belok kiri ngikutin jalan setengah rayanya. Kemudian (ceilah) belok kiri setelah nemu pertigaan. Terus aja teruuuuuuusss udah itu ntr sebelah kanan jalan ketemu sama puskesmas Tongguh. Nah di depannya ada jalan masuk aja terus, agak masuk sedikit ketemu sama masjid, nah misi kali ini harus menemukan 2 masjid lagi.  Ntr klo sudah ketmu masjid ke 3 belok ke kiri melewati jalan kecil yaudah itu sudah masuk desa Mangkon.

Desa mangkon itu kecil tapi kurang tau ukurannya :p penduduknya sepi adem ayem. Kemaren ketemu Kadesnya warganya sekitar 700 penduduk cuma yang ada di Mangkon itu sendiri cuma sekitar 200 penduduk. Penduduknya pada merantau, ada yang layaran juga. Jadi jangan heran meskipun desanya masuk-masuk tapi rumahnya tergolong mewah. Oia balik lagi bahas penduduk yaa, penduduk disini ini banyak yang sudah tua dan yang masih sekolah, yang muda banyak juga se tapi banayakan para istri yang ditinggal para suami merantau atau layaran.

Komoditi utama di Mangkon adalah kacang tanah. Bisa dibilang produksi kacamg tanah yang ada di Mangkon ini adalah yang terbesar di Kecamatan Arosbaya.

Saya kelompok 60 terdiri dari 19 orang (sebenarnya 20) karena yang satu kabur entah kemana. terdiri dari 14 cewek dan sisanya cowok. Kami dari prodi dan fakultas berbeda jadi masih belum terlalu akrab meskipun sudah beberapa kali rapat.

Perjalan dari kampus menuju ke desa Mangkon menggunakan 1 bismini dan 4 sepeda motor dengan barang-barang kyk orang mau pindahan wkwkw. Pas dateng kami disambut cukup hangat demgan ibunya pak kades dengan suguhan kripik dan air putih. Setelah cukup lama pak kades pun datang dan berbincang hangat dengan kami semua memgenai program oia bersama pak edy sebagai dosen pembimbing lapangan kelompok kami.

Boboknya dimana?
Sedih sebenernya ceritainnya. Jadi gini kmren se pak kadesnya bilang mau ditempatin dirumah yang lg dtggal merantau tapiiii pas nyampek ternyata orangnya yg punya rumah lagi pulang karena lebaran jadi ga bisa nempatin rumahnya. Jadi tinggal dimana?? Tinggal di bekas pos paud as-syifa. Tempatnya minim berukuran 3m x 4m dan diisi oleh 14 orang beserta barangnya :')
Tapi sudah sangat bersyukur masih disediain tmpat tinggal dan air yang melimpah :) kok bisa? Iya disini sumurnya ada banyak tapi rada jauh dikit ya sekitar 50m untuk sumur yang paling deket dari pos.
Yang cwok tinggal di musollah deket pak kades.
(To be continued)